Senin, 29 Februari 2016

TAK SEBENING TIRTA SAMUDRA

Terdengar suara ombak bagaikan kehidupan yang terlihat di samudra, aku mencari sebuah kebenaran. namun, apakah semua itu akan tiba? hanya berpasrah kepada Tuhan. samudra cantik bagaikan bak aroma surgawi dimana banyak makhluk yang hidup di sana dan makhluk lain yang membutuhkan. tapi, akankah air bening dari samudra ini akan tercemar oleh ulah nakal para makhluk yang dianggap sempurna dengan makhluk lainnya? pantaskah keindahan ini hancur dengan makhluk yang tak bertanggung jawab?. kini kupantaskan diri untuk membenahi diri, entah aku bisa merubah menjadi bening kembali atau tidak. karena merusak itu lebih mudah daripada menjaga ataupun memperbaiki. ibarat suatu kehidupan manusia.
Langkah demi langkah telah tercapai, walaupun masih banyak kekurangan dalam diri ini. entah apa yang harus dipikirkan terlebih dahulu. sebut saja aku Tirta. ya ini adalah namaku yang penuh makna. yang berarti air kehidupan. walaupun belum tentu aku bisa membuat hidup orang menjadi bahagia denganku. "Tirta" terkejut ketika mendengar seseorang yang memanggilku. aku pun menoleh dan tersenyum. seseorang wanita datang menemuiku. dia gadis polos yang pernah aku temui. walaupun dia tak secantik wanita lain. "Tir, mau bantu aku tidak?" aku hanya mengangguk dan menjawab "Iya. Apa?" dia terdiam dan merenung. "aku itu sebenernya cinta sama kamu Tir...." bak di sambar petir dan angin tornado yang lewat. aku hanya diam dan berdiri. aku menatap wajah gadis itu dengan malu. gadis sepolos dia?? nembak aku? merasa tak di sangka. jujur aku tak  mau pacaran karena aku masih ingin menggapai cita-citaku. aku hanya menjawab, "kita temen aja ya, aku gak mau kalau nanti endingnya jadi musuh" aku tersenyum dan pergi. mungkin dia malu dan dia menangis. aku tak sanggup melihatnya. tapi kenapa aku salah menilainya.
Sebulan, wanita yang dulu ku kagumi kini diambil kumbang lain. entah kumbang itu benar-benar mencintai dia atau tidak. terpaksa aku menahan sakit. mungkin salahku aku menolak cintanya tapi apalah daya aku tak ingin terbelenggu Cinta yang belum waktunya. aku Tirta tapi membuat orang meneteskan air mata hanya hal sepele. kini, bunga yang segar menjadi layu. kau yang dulu menjadi samudraku dan aku Tirta air yang suci untukmu tetapi apalah daya kau bersama kumbang yang tak bertanggungjawab. kini aku memilih mencari kehidupanku sendiri. menyibukkan diri. kau tak sebening samudra yang kumiliki. Selesai...

2 komentar:

  1. kereennn fit.. kata2mu iku lho..
    jazzid jiddan lakhh poko.e.. :)

    BalasHapus
  2. ya terima kasih.. terlalu puitis yo broo hehehe syukron katsiron sudah mampir

    BalasHapus